Seberapa berhargakah waktu istirahat yang Anda miliki? Apakah Anda mengalami gangguan tidur? Bagaimana Anda dapat mengetahuinya? Apa dampaknya jika Anda mengalami kekurangan tidur? Apa penyebab beberapa gangguan tidur yang Anda alami?
Sempatkah Anda meluangkan waktu untuk tidur siang?
Bagi beberapa orang tidur siang adalah suatu rutinitas yang wajib dilakukan guna memulihkan stamina mereka, terlebih setelah makan siang. Sebenarnya apa yang menyebabkan rasa kantuk yang tak tertahankan itu? Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa temperatur tubuh biasanya mengalami penurunan. Namun bukan itu alasan utamanya, perlu Anda ketahui bahwa otak menghasilkan protein yang disebut hipokretin (oreksin) sehingga anda tidak mengantuk.
Sewaktu makan siang, otak juga menghasilkan senyawa lain yang fungsinya bertolak belakang dengan hipokretin. Ini adalah leptin yang turut menghambat dan mengurangi kadar hipokretin dalam tubuh, sehingga rasa kantuk timbul. Jika sinyal ini timbul, cobalah untuk memejamkan mata walau hanya 10 sampai 15 menit.
Apa dampaknya jika Anda kurang tidur?
Beberapa orang tidak mengabaikan dampak yang cukup serius dari kurang tidur, jenis dampak buruk yang ditimbulkan terbagi menjadi 2, yaitu:
Dampak jangka pendek seperti; Rasa mengantuk, perubahan suasana hati, hilangnya daya ingat berjangka pendek maupun konsentrasi, selain itu penderitanya dapat kehilangan kemampuan dalam menghasilkan suatu karya, rencana, dan aktifitas lainnya.
Dampak jangka panjang, ialah: obesitas, rasa lelah yang berkepanjangan, penuaan dini, hilangnya kehilangan dalam taraf yang kronis, peningkatan risiko terhadap infeksi, penyakit lambung atau usus, penyakit jantung dan saluran peredaran darah, bahkan diabetes.
Apa penyebab insomnia atau gangguan tidur?
Mau BEBAS dari SAKIT dengan herbal yang tepat? KONSULTASI GRATIS klik tombol WhatsApp ini:
WHATSAPP SEKARANGFaktor pertama berkaitan dengan kondisi medis seseorang, beberapa jenis penyakit berikut juga menimbulkan insomnia atau gangguan tidur, misalnya; Alzheimer, Apnea, Parkinson, asma, sindrom kaki gelisah, gangguan pencernaan, penyakit jantung, dan sering terbangun saat tidur.
Faktor kedua berkaitan dengan psikiatris, misalnya; mengalami gangguan stres pasca-trauma, obsesif-kompulsif, rasa khawatir, panik, dan depresi yang berlebihan.
Faktor ketiga adalah lingkungan, seperti; pasangan hidup yang tidak dapat tenang sehingga menimbulkan masalah, suara yang bising, pencahayaan, suhu dingin maupun panas, dan tidak nyamannya tempat tidur. Adapula yang mengalami hal ini karena efek samping dari penggunaan narkoba dan penyalahgunaan alkohol.
Bagaimana cara mendiagnosis keberadaan gangguan tidur?
Untuk melihat adanya kemungkinan tersebut dibutuhkan alat yang dapat memetakan tidur atau polisomnogram, hal ini dilakukan dengan membiarkan pasien tidur dalam situasi normal. Metode pemeriksaan ini membutuhkan beragam alat seperti; Elektroensefalogram, Elektrookulogram, Elektromiogram, Elektrokardiogram, Saturasi oksihemoglobin, Aliran udara maupun gerakan pernapasan.
Tes kantuk juga dapat mengidentifikasi seberapa parah rasa kantuk yang timbul dan sejauh mana Anda membutuhkan bantuan tenaga medis, jika nilai pemeriksaan dibawah 6 anda tak perlu khawatir, lain halnya jika ini mencapai 9 keatas. Anda dapat menempatkan nilai 0 hingga 3 dari setiap pernyataan berikut;
Saat sedang membaca sambil duduk? Saat menonton televisi? Saat duduk diam di tempat umum? Saat duduk sebagai penumpang selama 1 jam di dalam mobil? Saat duduk setelah makan siang tanpa konsumsi alkohol? Saat berbaring di sore hari? Saat berbicara sambil duduk? Saat sedang duduk di mobil dalam keadaan macet?
Keterangan: 0 (Jika tidak pernah tertidur), 1 (kecil kemungkinan), 2 (sedang kemungkinan), 3 (besar kemungkinan).