Seiring berjalannya waktu, manusia akan berhadapan dengan masalah penuaan. Bukan hanya bicara soal keriput yang akan menghias kulit, tetapi juga soal degradasi yang terjadi pada tubuh Anda secara menyeluruh. Termasuk pula soal penurunan fungsi kognitif, penurunan fungsi organ, masalah arthritis, kolesterol, dan masih banyak lagi.
Tetapi dari sekian banyak gejala degradasi yang terjadi seiring proses pertambahan usia, salah satu yang kerap tidak mendapatkan cukup perhatian adalah degradasi tulang atau osteoporosis. Kondisi osteoporosis ini merupakan kondisi penurunan kondisi tulang yang menjadi lebih lemah dan rapuh.
Menurut data WHO yang dirilis dalam laman resmi depkes RI, jumlah pengidap osteoporosis di seluruh dunia diperkirakan mencapai angka 200 juta orang. Peningkatan kasusnya sendiri di Indonesia masih menurut rilis Depkes RI mencapai angka 23% pada usia di atas 50 tahun dan 53% pada usia di atas 70 tahun.
Kondisi osteoporosis mengacu pada kondisi penurunan komposisi kalsium pada tulang, sehingga membuat kepadatan tulang berkurang. Kondisi ini bisa mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kondisi ini juga membuat Anda berada dalam kondisi cacat jangka panjang, ketergantungan pada obat medis tertentu dan kehilangan kemampuan fisik tertentu.
Sebenarnya Anda bisa mencegah osteoporosis terjadi. Mencegah jelas lebih efektif, karena akan sangat sulit ketika Anda sudah mengalami osteoporosis. Karena ketik densitas tulang berkurang, tak mudah untuk bisa mengembalikan kondisinya pada titik semula.
Menurut laman Depkes, dalam gerakan anti osteoporosis dijelaskan langkah atau tips rumahan osteoporosis adalah dengan menerapkan langkah CERDIK. Langkah tersebut telah dirumuskan secara praktis sebagai langkah terbaik dan rumahan alias mudah untuk dijalankan oleh semua orang tanpa terkecuali. Lalu apa saja langkah CERDIK tersebut?
-
C = Cek kesehatan secara teratur
Sangat disarankan untuk Anda yang sudah mulai menginjakan usia di angka 40 tahun untuk mulai secara rutin melakukan pengecekan kesehatan. Pengecekan ini akan sangat membantu Anda memastikan kondisi terkini tubuh Anda dan bisa melakukan langkah preventif dan penanganan terbaik untuk setiap keluhan yang muncul.
Sejumlah kasus kesehatan termasuk kondisi tekanan darah tinggi, kolesterol hingga keluhan ginjal bisa memberi efek tertentu kepada kondisi kepadatan tulang. Selain Anda juga bisa mengecek sendiri kondisi komposisi tulang Anda dengan pengecekan untuk tulang. Mengetahui sedini mungkin adanya penurunan densitas tulang akan membantu Anda lebih awal mengambil tindakan dalam mencegah osteoporosis.
-
E = Enyahkan asap rokok dan alkohol
Rokok merupakan salah satu pintu terbesar bagi tubuh untuk memasukan beragam unsur karsinogen. Karsinogen ternyata bukan hanya memberi efek oksidasi yang memicu terbentuknya sel kanker, tetapi juga mengacaukan sejumlah sistem dalam tubuh, termasuk sistem hormonal.
Akibatnya banyak kasus menopause dini terjadi pada wanita yang mengkonsumsi rokok dengan rutin. Sementara jelas ada kolerasi kuat antara menopause dengan osteoporosis. Kondisi hormon estrogen yang menurun akan berkaitan dengan kemampuan sel tulang mengisi kerusakan mikro dengan komponen kalsium baru, hingga tulang kehilangan kadar kalsiumnya. Demikian menurut The American Journal of Medicine dengan tajuk Risk Factors of Menopause Osteoporosis.
Berbeda dengan alkohol, dalam tahapan moderat ternyata tubuh mendapatkan manfaat dari alkohol dengan membantu tubuh lebih efektif menyerap kalsium dari makanan. Sehingga tulang mendapatkan asupan kalsium dengan lebih efektif.
Namun ketika kadarnya mulai berlebihan, jelas manfaat ini tak lagi bisa Anda andalkan. Kadar toksin dalam alkohol justru bekerja berkebalikan terhadap tubuh, termasuk memberi efek korosif terhadap kepadatan tulang. Demikian menurut jurnal Alcohol and Other Factors Affecting Osteoporosis Risk in Women dalam National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.
-
R = Rangsang aktivitas fisik
Membiarkan tulang dan persendian Anda digunakan justru memberi manfaat baik untuk kepadatan tulang Anda. Bahkan secara khusus depkes mempromosikan gerakan 10 ribu langkah sebagai bentuk dorongan bagi masyarakat Indonesia terbebas dari osteoporosis.
Menurut laman organictsfact dijelaskan kenapa olahraga justru membantu menjaga kesehatan tulang. Ini karena pergerakan sendi membantu membentuk pelumas alami dalam sendi yang baik untuk membantu tulang menjaga postur tubuh dengan lebih mudah.
Selain itu, dengan olahraga otot tubuh akan terbentuk. Postur tubuh tak lagi sepenuhnya bergantung pada tulang, karena otot juga cukup padat untuk menopang postur. Beban yang berkurang memberi manfaat untuk kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
-
D = Diet sehat
Bicara soal diet untuk mencegah osteoporosis, Anda akan bicara soal asupan kalsium, vitamin D, magnesium, fosfor dan sejumlah elemen mineral lain. Menurut laman Depkes, kebutuhan tubuh akan kalsium standarnya sekitar 1000 mg untuk usia di bawah 50 tahun dan 1500 mg untuk usia di atas 50 tahun. Kenaikan jumlah kebutuhan ini berkaitan pula dengan meningkatkan proses degradasi sel tulang akibat efek penuaan.
Ini baru kebutuhan kalsium yang notabene adalah bagian terpenting dari komposisi tulang. Demikian kompleksnya kebutuhan nutrisi tubuh ketika menjalankan diet untuk osteoporosis. Karena Anda bukan hanya mengkonsumsi makanan kaya kalsium dan mineral, tetapi juga menghindari atau setidaknya mengurangi asupan makanan yang justru memiliki efek negatif terhadap kesehatan tulang. Kami akan menjelaskan mengenai bagaimana seharusnya menjalankan diet untuk mencegah osteoporosis dalam ulasan kami selanjutnya.
-
I = Intensifkan berjemur di pagi hari
Tubuh membutuhkan paparan sinar matahari pagi untuk bisa menyerap vitamin D yang Anda asup. Karenanya pastikan Anda melakukan aktivitas fisik di luar rumah pagi pada kisaran pukul 7. Paparan sinar matahari pada waktu ini cukup ringan karena belum memiliki kadar UVA dan UVB yang tinggi yang justru membahayakan permukaan kulit. Sedangkan kemampuannya dalam membantu proses oksidasi dan penyerapan vitamin D sudah cukup optimal.
-
K = Kelola stress dan berat badan
Mereka dengan kondisi stress yang tinggi sebenarnya juga sudah membiakan beragam jenis radikal bebas dalam tubuh. Ini karena ketika Anda stress, tubuh Anda memproduksi sejumlah hormon yang ternyata dikelola sebagai toksin oleh mekanisme tubuh, bahkan juga bisa memberi efek degeneratif, termasuk menyebabkan efek penurunan kepadatan tulang.
Demikian pula dengan mereka yang menjalankan diet terlewat ketat sehingga mengalami penurunan berat badan yang drastis. Diet berlebihan akan berkaitan dengan kekurangan nutrisi, termasuk asupan kalsium yang memadai. Diet berlebihan juga kerap berkaitan dengan olahraga berlebihan yang membebani tulang dan sendi. Sehingga menyebabkan pelepasan kalsium dari tulang semakin besar.
Sebuah laporan menunjukan mereka yang mengalami keluhan penurunan berat badan drastis akibat perilaku diet abnormal akan mengalami peningkatan risiko mengalami osteoporosis. Laporan bisa Anda temukan dalam The New England Journal of Medicine tahun 1984 dengan judul jurnal Osteoporosis in Women with Anorexia Nervosa.
Cara sederhana dalam mencegah osteoporosis sebenarnya berkaitan erat dengan pola hidup sehat yang menyeimbangkan asupan, olahraga teratur dan pengelolaan stress. Dan untuk menyempurnakan infomasi ini, sebagaimana kami sudah janjikan dalam bahasan poin 4, kami akan lanjutkan topik bahasan mengenai tips rumahan mencegah osteoporosis ini dengan sejumlah makanan yang disarankan dan sebaiknya Anda hindari untuk sukses dengan program pencegahan osteoporosis ini.
Silakan kunjungi artikel “Makanan Yang Wajib dan Terlarang Untuk Mencegah Osteoporosis” untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pola makan yang dianjurkan agar upaya Anda semakin berhasil.