Tahukah Anda, sebenarnya ada vaksin penyakit hepatitis B? Ini merupakan salah satu cara guna mencegah terjadinya hepatitis. Namun seperapa besar pengaruh vaksin rekombinan untuk penyakit hepatitis B? Hal ini masih terus diselidiki, sehingga efektifitas penggunaannya benar-benar sesuai dengan tujuannya.
Dalam artikel ini Anda akan melihat bagaimana vaksin rekombinan atau vaksin penyakit hepatitis B dapat digunakan. Anda akan melihat manfaat dan efek samping dari vaksin tersebut. Lalu berapa banyak dosis yang seharusnya digunakan? Baca selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Vaksin Rekombinan
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit, tentu saja termasuk dengan menggunakan obat-obatan atau vaksin. Begitu juga dengan penyakit hepatitis B yang salah satunya bisa diobati dengan memberikan kepada pasien vaksin hepatitis B rekombinan. Vaksin rekombinan ini telah dibuat dengan penuh pertimbangan dari hasil penelitian.
Vaksin ini diperoleh dari sel ragi dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan. Disinyalir, dengan vaksin ini para penderita hepatitis B dapat disembuhkan. Vaksin rekombinan ini dapat diberikan kepada seseorang untuk mencegah serangan penyakit hepatitis B.
Namun tidak dapat digunakan untuk mencegah serangan virus lain seperti virus hepatitis A, C, E atau virus lainnya yang dapat menginfeksi jaringan hati. Vaksin ini dapat diberikan kepada semua usia, namun diutamakan diberikan kepada mereka yang diindikasikan kuat terinfeksi virus hepatitis B.
Misalnya para petugas kesehatan, pasien yang mendapatkan transfusi darah, petugas lembaga pemasyarakatan yang sering mengadakan kontak dengan narapidana pemakai narkoba suntik, orang dengan aktivitas seksual yang tidak aman, serta faktor genetik.
Dosis Vaksin Penyakit Hepatitis B
Berbeda dengan pengobatan suntik lainnya, vaksin hepatitis B harus diberikan secara intramuskuler, bukan disuntik dengan intravena. Dosis untuk orang di atas 10 tahun ialah 1 ml. Sedangkan, pada anak di bawah 1 tahun, dosisnya 0,5 ml. Sebelum diberikan, vaksin hepatitis B ini harus dikocok terlebih dahulu supaya teraduk dengan baik.
Perlu diperhatikan, agar pemberian vaksin hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional yang sudah berpengalaman dibidangnya. Hal ini perlu diwaspadai agar tidak ada efek samping berbahaya lainnya.
Efek Samping Vaksin Penyakit Hepatitis B
Vaksin ini memiliki beberapa efek samping. Meskipun demikian, Anda atau anggota keluarga yang lain tidak perlu panik. Beberapa efek samping yang ditimbulkan karena mengonsumsi vaksin ini seperti timbulnya rasa sakit, kemerahan di kulit, dan terjadinya pembengkakan di daerah bekas suntik.
“Tanda” suntik tersebut biasanya bersifat ringan dan akan menghilang tidak lebih dari 3 hari. Meski begitu, biasanya ada juga orang yang sampai mengalami keluhan sistemik seperti sakit kepala, demam, mual, pusing, dan timbul rasa lelah.
Yang perlu diperhatikan, tentu saja pemberian vaksin ini tidak boleh dilakukan kepada orang yang menderita infeksi berat yang disertai dengan kejang-kejang. Vaksinasi hepatitis B ini hanya boleh diberikan kepada mereka yang menderita infeksi ringan saja.
Pemberian vaksin hepatitis B tidak boleh dipaksakan dalam kondisi tersebut karena khawatir akan menyebabkan efek yang tidak baik dan malahan berakibat fatal. Selalu konsultasikan dengan pihak kesehatan sebelum memberikan vaksin hepatitis B rekombinan ini.
Demikianlah info legkap seputar dosis penggunaan vaksin penyakit hepatitis b, serta efek samping yang bisa jadi terjadi. Penggunaan vaksin ini seharusnya dilakukan oleh tenaga medis profesional yang mengenal baik vaksin tersebut. Sehingga Anda dapat memperoleh dosis yang tepat sekaligus meminimalisasi dampak efek samping yang bisa saja terjadi.