Dalam ulasan yang kami sadur dari Cancertutor dibahas mengenai sejumlah terapi yang dapat dilakukan terhadap kanker. Dan salah satunya adalah terapi vitamin B17. Jenis vitamin yang secara ilmiah dikenal juga sebagai Laetrile ini belum lama diidentifikasi. Akan tetapi, sejumlah riset membuktikan jenis vitamin ini memberi manfaat besar sebagai terapi anti-kanker.
Sebenarnya menurut bahasan Dr. Webster Kehr dari Cancer Research Foundation, diungkap bahwa terapi dengan vitamin B1 bukan solusi tunggal mengobati kanker. Menurut beliau, sifat khas dari vitamin B17 adalah membantu membentuk imun tubuh yang bekerja melawan pertumbuhan sel abnormal semacam kanker.
Kemampuan Vitamin B17 untuk Melawan Kanker
Kemampuannya cukup efektif dari tahap pencegahan dengan mempertahankan kemurnian DNA dan mencegah oksidasi sel oleh radikal bebas. Kemudian juga dinilai efektif hingga stadium 3 untuk membantu membentuk sistem alami tubuh dalam melawan pertumbuhan sel kanker. Sifatnya juga cenderung sebagai inhibisi apoptosi, hampir serupa dengan kemampuan flavonoid untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari sel kanker. Mengkarantina sel kanker hanya pada kawasan yang terserang dan menghambat sel kanker tumbuh meluas pada organ lain di sekitarnya.
Di beberapa rumah sakit di Amerika, Kanada, hingga Meksiko, pasien kanker, miom, dan kista sering mendapatkan asupan infus yang di dalamnya mengandung kadar vitamin B17 dalam dosis tinggi. Penerapan ini dinilai efektif secara medis untuk membentuk sistem imun alami dalam melawan kanker dan membentuk sistem yang mengkarantina pertumbuhan sel kanker pada tahap lanjut.
Sementara pada tahapan awal, terapi dengan vitamin B17 ini terbukti membunuh sel kanker dengan cara yang halus dan tanpa efek samping. Sangat efektif pada terapi pasien kanker stadium 1 dan mengatasi keluhan pra kanker.
Namun demikian, masih menurut Dr Webster Kehr dari Cancer Research Foundation, Inc, terapi dengan vitamin B17 tetap membutuhkan sistem kombinasi asupan. Karena meski cukup efektif dalam mendorong kinerja imunitas, kemampuan vitamin B17 hanya berhenti sampai di sana, setidaknya demikian berdasarkan hasil riset sementara.
Sementara, mereka dengan kondisi kanker mengalami keluhan kompleks yang juga harus diatasi. Sejumlah kondisi berkaitan dengan matinya sel-sel sehat akibat invasi sel kanker dalam organ menyebabkan organ bersangkutan mengalami penurunan fungsi hingga kematian fungsi.
Kadang, kondisi ini kemudian diperparah dengan kerusakan sel sehat akibat penerapan sejumlah terapi medis yang sifatnya merusak sel. Meski sudah diupayakan seminimal mungkin, terbukti terapi-terapi mulai dari kemo terapi hingga terapi radio tetap memberi efek samping berupa kerusakan sel sehat.
Menurut Mayoclinic sendiri, diungkap setidaknya lebih dari 20% kasus kematian karena kanker justru bukan diakibatkan oleh invasi kanker itu sendiri, melainkan efek dari kerusakan sel sehat yang terus berlangsung dan tidak teratasi. Kematian sel demi sel yang ada dalam tubuh memicu terjadinya disfungsi organ yang kompleks dan mematikan.
Dan di sinilah masalah dari penerapan terapi vitamin B17 secara tunggal. Vitamin B17 sama sekali tidak memiliki kandungan nutrisi apapun yang bisa bekerja menembus kerusakan sel yang muncul akibat invasi sel kanker ataupun akibat terapi medis yang sudah dijalankan. Sementara untuk penyembuhan total, tubuh membutuhkan peran ini.
Bagaimana Cara Kerja Vitamin B17 sebagai Terapi Anti-Kanker?
Menurut Dr. Webster Kehr dari Cancer Research Foundation, cara kerja vitamin B17 sebagai terapi anti-kanker terbilang unik. Dalam tubuh vitamin B17 akan memecah diri menjadi dua komponen, yakni hidrogen sianida dan benzaldehide.
Keduanya bekerja secara khusus membentuk perlawanan terhadap sel kanker. Benzaldehide secara khusus menyerang enzim dalam sel kanker yang menjadi aspek pelindung sekaligus stimulan pertumbuhan sel kanker. Ketika enzim sel kanker diatasi, maka sel darah putih akan bekerja lebih efektif mengidentifikasi sel abnormal dan menyerang sel kanker dengan lebih efektif.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGKemudian kandungan komponen hidrogen sianida bekerja sebagai racun terhadap sel-sel kanker sehingga menurunkan intensitas pertumbuhan sel kanker. Namun karakter dari senyawa ini cukup lama sehingga cenderung lebih lama bekerja dibandingkan dengan komponen benzaldehide.
Selain itu, vitamin B17 juga bekerja menstimulasi pembentukan tripsin yang menstimulasi kemampuan sistem imunitas dalam bekerja melawan sel kanker dan membantu mempertahankan karakter asli DNA tubuh.
Untuk bisa memaksimalkan fungsi dari vitamin B17 sebagai terapi anti-kanker, Anda perlu menambahkan sejumlah asupan. Selain berfungsi menambah manfaat terapi anti-kanker dengan mengatasi kerusakan sel yang terjadi sebagaimana dijelaskan di atas, sejumlah nutrisi seprti zink, vitamin B 12, vitamin B 1, mangan, vitamin C, magnesium, selenium, vitamin B 6, Vitamin A akan bekerja menunjang kinerja vitamin B17 dalam tubuh.
Dimana Mendapatkan Sumber Vitamin B17?
Sebagai terapi anti-kanker, di dunia medis internasional suplemen hingga cairan khusus dengan ekstrak vitamin B17 sudah dijual bebas dan diakui oleh FDA sebagai terapi aman dengan efek samping sangat minim.
Sayangnya di Indonesia terapi semacam ini masih di kalangan terbatas dan dikenal hanya oleh kalangan medis alias belum dijual secara bebas. Namun Anda tetap bisa mendapatkan suplai vitamin B17 langsung dari alam atau dari sejumlah herbal yang mengandung bahan baku yang kaya akan vitamin B17.
Menurut Cancertutor, vitamin B17 paling mudah Anda dapatkan dalam biji dari beragam jenis buah. Sebut saja biji buah aprikot, biji buah apel, biji buah anggur, biji buah peach, biji buah berry, dan masih banyak lagi. Dalam sejumlah literatur juga disarankan untuk tetap mengonsumsi biji dari sejumlah buah yang akan bekerja sebagai pencegah kanker dan terapi anti-kanker.
Selain itu, menurut salah satu pakar dari FDA, Dr Philip Binzel juga ditemukan suplai vitamin B17 dalam kacang kedelai hijau, berbagai jenis buah berry, Noni juice, dan sejumlah jenis kacang seperti kacang hijau, kacang tolo, dan kacang merah. Anda juga bisa menemukan kandungan vitamin B17 dalam berbagai jenis kecambah.
Dalam perkembangan terakhir mengenai terapi anti-kanker, Anda bisa menemukan sebuah riset yang dikembangkan tahun 2014 dan dijurnalkan dalam Journal of Food and Drugs Analysis pada tahun 2015 mengenai Myrmecodia pendans atau Sarang Semut.
Riset tersebut membuktikan bahwa dalam Sarang Semut terkandung sejumlah komponen vitamin B17. Ini semakin menguatkan peran Sarang Semut, herbal unik dari Papua ini sebagai terapi anti-kanker alternatif yang layak Anda pertimbangkan. Riset ini memang tidak banyak dikenal secara lokal sebagaimana vitamin B17 yang belum banyak dikenal di dunia nutrisi lokal Indonesia.
Seperti sudah dijelaskan di sini, manfaat terapi anti-kanker dengan vitamin B17 memiliki efektivitas yang tinggi. Sayangnya hingga kini vitamin B17 belum populer dan tidak banyak diformulasikan dalam suplemen. Untuk itu, Anda bisa mencari penggantinya dengan mengasup Sarang Semut, sebagai salah satu sumber vitamin B17 alami.