Pada masa dimana virus penyakit menjadi ancaman yang lumrah di sekeliling kita, pepatah ini menjadi lebih penting, “Lebih baik mencegah daripada mengobati.” Ya, jauh lebih repot untuk mengobati jika kita sudah terkena virus penyakit yang mengharuskan untuk karantina. Kita butuh sistem kekebalan yang kuat agar bisa mencegah penyakit. Salah satu cara untuk memperkuat kekebalan tubuh ialah dengan mengonsumsi vitamin.
Apa saja vitamin untuk kekebalan tubuh yang terbaik? Dalam artikel ini akan dibahas mengenai 3 jenis vitamin yang menurut ahli diet perlu diasup secara rutin untuk membantu kita tetap sehat. Mari kita perhatikan apa saja vitamin itu dan dari mana kita dapat mengasupnya.
Vitamin untuk Kekebalan Tubuh: Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu penguat kekebalan tubuh yang paling baik. Bahkan orang yang kekurangan vitamin C biasanya jadi lebih gampang sakit. Mengasup vitamin C dari hari ke hari penting untuk kesehatan yang baik sebab tubuh kita tidak memproduksi atau menyimpan vitamin ini.
Dan kabar baiknya, pada umumnya orang tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin C (kecuali jika disarankan dokter), karena vitamin ini ada pada banyak makanan yang biasa dikonsumsi. Apa saja makanan yang menjadi sumber terbesar vitamin untuk kekebalan tubuh ini?
- Jambu Biji: Mengandung 228 mg vitamin C dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 254% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Paprika: Mengandung 128 mg vitamin C dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 142% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Stroberi: Mengandung 59 mg vitamin C dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 65% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Jeruk: Mengandung 53 mg vitamin C dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 59% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Pepaya: Mengandung 61 mg vitamin C dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 68% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
Vitamin untuk Kekebalan Tubuh: Vitamin B6
Vitamin B6 merupakan vitamin yang berperan penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, untuk membuat sel-sel darah merah baru, dan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan vitamin ini dapat mengurangi antibodi yang diperlukan untuk mencegah infeksi.
Vitamin B6 bertanggung jawab dalam memproduksi sel darah putih dan sel T, yang mengatur respons kekebalan tubuh. Vitamin ini juga membantu tubuh membuat protein interleukin-2 untuk mengarahkan aktivitas dari sel darah putih. Apa saja makanan yang menjadi sumber terbesar vitamin B6?
- Dada Ayam Tanpa Lemak: Mengandung 0.9 mg vitamin B6 dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 54% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Tahu yang Difortifikasi: Mengandung 0.5 mg vitamin B6 dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 29% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Daging Sapi (Bagian Skirt Steak): Mengandung 0.5 mg vitamin B6 dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 28% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Ubi Jalar: Mengandung 0.2 mg vitamin B6 dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 14% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Pisang: Mengandung 0.4 mg vitamin B6 dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 22% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
Vitamin untuk Kekebalan Tubuh: Vitamin E
Vimtain E merupakan sejenis antioksidan kuat yang melindungi sel-sel kita dari stres oksidatif. Sebagai antioksidan, vitamin ini memiliki efek imunomodulator, yang berarti mampu menyebabkan perubahan positif pada sistem kekebalan tubuh.
Vitamin E terbukti meningkatkan respons kekebalan pada manusia untuk memberikan perlindungan terhadap sejumlah penyakit menular. Dan jika kekurangan vitamin E, kita bisa jadi lebih rentan terkena infeksi penyakit. Apa saja makanan yang menjadi sumber terbesar vitamin untuk kekebalan tubuh ini?
- Biji Bunga Matahari: Mengandung 26.1 mg vitamin E dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 174% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Kacang Almond: Mengandung 25.6 mg vitamin E dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 171% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Alpukat: Mengandung 2.1 mg vitamin E dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 14% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Bayam: Mengandung 2.1 mg vitamin E dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 14% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
- Brokoli: Mengandung 1.5 mg vitamin E dalam setiap 100 g-nya. Itu mencukupi sampai 10% DV (Daily Value) atau AKG (Angka Kecukupan Gizi) harian.
Tips Berbelanja Makanan Sumber Vitamin untuk Kekebalan Tubuh
Satu tips sederhana bisa membantu Anda ketika memilih buah-buahan dan sayur-sayuran di pasar atau swalayan. Semakin banyak warna yang Anda pilih, semakin baik Anda mendapat asupan vitamin untuk kekebalan tubuh.
Seorang ahli diet, Julia Zumpano, RD, LD, mengatakan, “Cobalah untuk makan berbagai macam makanan, dan berfokuslah untuk makan buah dan sayuran dari setiap warna dalam pelangi.” Lanjutnya, “Piring Anda akan lebih menarik untuk dilihat, dan Anda akan memastikan bahwa Anda mendapatkan sebanyak mungkin vitamin dan nutrisi yang meningkatkan kesehatan.”
Penting juga untuk diketahui bahwa sistem kekebalan yang kuat dibangung dengan cara mempertahankan kebiasaan makan yang sehat dari waktu ke waktu. Kita tidak bisa melakukannya hanya dengan makan empat jeruk saat sarapan dan berharap itu bisa melindungi kita dari penyakit di hari itu.
Bisakah Suplemen Membantu Memperkuat Kekebalan?
Meskipun suplemen dapat membantu mengisi kekosongan dalam makanan kita, tetapi cara terbaik untuk memperoleh nutrisi penting ialah dengan mendapatkannya langsung dari makanan.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGTubuh kita menyerap dan menggunakan vitamin serta nutrisi dengan lebih baik jika berasal dari sumber makanan. Jika berupa suplemen, tidak bisa dipastikan seberapa banyak yang sebenarnya diserap oleh tubuh. Karena suplemen terdaftar sebagai makanan (bukan obat), maka lembaga Badan Pengawasan Makanan dan Obat tidak mengevaluasi kualitas atau pengaruhnya pada tubuh.
Beberapa suplemen juga mungkin punya efek samping, terutama jika dikonsumsi sebelum operasi atau dengan obat lain. Suplemen juga bisa menimbulkan masalah jika kita mengidap masalah kesehatan tertentu. Dan efek dari banyak suplemen belum pernah diuji pada anak-anak, ibu hamil, dan kelompok-kelompok khusus lain.
Sangat penting untuk menghindari konsumsi suplemen vitamin E. Hanya ada sedikit penelitian klinis yang menunjukkan bahwa suplemen ini bermanfaat, tetapi sebaliknya suplemen ini ditunjukkan dapat berbahaya dalam sejumlah keadaan.
Untuk alasan-alasan di atas, para pakar kesehatan mengatakan bahwa yang terbaik adalah memperoleh vitamin melalui makanan, sebaliknya daripada suplemen.
Oleh sebab itu, apabila kita ingin memperkuat atau mempertahankan kekebalan tubuh yang optimal, disarankan untuk mengasup vitamin langsung dari sumber makanannya. Kecuali jika dokter menyarankan kita untuk mengasup suplemen vitamin tertentu.
Demikianlah artikel ini yang membahas tentang vitamin untuk kekebalan tubuh. Semoga informasi ini dapat menambah kewaspadaan kita terhadap penyakit yang mengancam di keseharian kita. Nantikan juga ulasan-ulasan bermanfaat lain seputar kesehatan hanya di Deherba.com.