Setiap orang, khususnya kalangan perempuan, sudah selazimnya selalu mendambakan dirinya tampil cantik dan menawan. Oleh sebab itu, beragam cara dilakukan untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
Penggunaan kosmetika ialah cara yang dipilih oleh sebagian besar kaum Hawa. Tak menjadi soal berapa nominal rupiah yang mesti dikeluarkan untuk menunjang perawatan kecantikannya asalkan dirinya terlihat cantik dan memukau banyak orang.
Hal tersebut sah-sah saja karena memang kecantikan sungguh mahal harganya. Namun, Anda perlu berhati-hati ketika akan menggunakan produk kosmetika mengingat saat ini banyak beredar kosmetik yang membahayakan kesehatan.
Tentu Anda tak ingin hal yang menjadi kontradiksi terjadi dalam arti menggunakan kosmetik untuk kecantikan, tetapi yang terjadi malah timbulnya problem kesehatan karena kandungan bahan-bahan kimia yang kerap digunakan untuk membuat berbagai peralatan kosmetik.
Patut diketahui bahwa sudah banyak kosmetika yang beredar ternyata mengandung bahan kimia yang berbahaya seperti zat pewarna, merkuri, hidrokinon, asam retinoat, dan semacamnya.
Zat pewarna merah K10 misalnya, atau yang kerap dikenal dengan Rhodamin B, merupakan zat sintetis yang biasanya digunakan untuk mewarnai kertas, tinta maupun tekstil.
Zat Rhodamin B tersebut sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan dan juga merupakan zat karsinogenik atau zat yang menjadi pemicu timbulnya kanker.
Bahkan, kadar Rhodamin yang tinggi bisa menyebabkan kadar kerusakan pada hati (liver). Oleh sebab itu, ketika hendak membeli kosmetik sebaiknya kenali terlabih dahulu produk yang akan dibeli, terutama yang terkait dengan kandungan bahan kimia didalamnya.
Selain itu, tak kalah pentingnya juga untuk memerhatikan apakah kosmetik yang akan dibeli sudah kadaluarsa atau belum. Untuk memastikannya, ada beberapa indikasi yang bisa dikenali bahwa suatu produk kosmetik sudah kadaluarsa seperti warnanya yang berubah (keruh), baunya tercium lebih menyengat, dan juga tampak berjamur.
Di samping itu, ketika sudah terlanjur digunakan maka di permukaan perona mata atau perona pipi akan timbul bintik-bintik putih yang apabila digunakan dalam jangka panjang sangat beresiko menyebabkan iritasi pada mata.
Bahan-Bahan Kimia Berbahaya
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) RI pada 2008-2009 silam telah melakukan pengawasan, sampling, dan pengujian di laboratorium dan berhasil menemukan beberapa produk kosmetik yang mengandung zat-zat berbahaya seperti Hidrokinon, Merkuri, Asam Retinoat, Zat Warna Merah K.3, Merah K.10 dan Jingga K.1 pada sekitar 70 produk kosmetik yang telah beredar di masyarakat.
Mari kita perhatikan berbagai bahan kimia yang berbahaya dan patut dihindari penggunaannya dalam keseharian secara terperinci.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGMerkuri atau Air Raksa
Anda pasti sudah tahu atau paling tidak pernah mendengar air raksa yang biasanya digunakan untuk mengawetkan hewan yang sudah mati seperti harimau, anjing, macan tutul, dan sebagainya.
Merkuri atau air raksa ini tergolong ke dalam kategori logam berat yang berbahaya yang dalam konsentrasi yang kecil sekalipun sudah merupakan zat racun.
Penggunaan merkuri dalam kosmetik akan menyebabkan berbagai macam masalah seperti perubahan pada warna kulit, bintik-bintik hitam pada kulit, iritasi kulit, alergi, kerusakan pada otak, ginjal, dan juga gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis yang tinggi dan bisa menyebabkan muntah-muntah.
Selain itu, yang lebih berbahaya ialah bahwa merkuri atau air raksa ini merupakan zat karsinogenik atau zat yang bisa menyebabkan kanker pada manusia.
Asam Retinoat
Bahan kimia ini cukup beresiko tinggi apabila ikut dalam campuran bahan untuk kosmetika. Asam retinoat bisa menyebabkan rasa terbakar pada kulit, kulit kering, dan juga cacat pada rahim (teratogenik).
Hidrokinon
Hidrokinon berdasarkan resep dokter termasuk salah satu obat keras yang patut diminimalisir bahkan dihindari penggunaannya. Bahaya pemakaian obat keras tanpa pengawasan dokter bisa menyebabkan iritasi kulit yang merah dan rasa terbakar serta bercak-bercak hitam.
Bahan Pewarna Berbahaya
Di samping beberapa bahan kimia yang telah disingkapkan di atas, yang tak kalah berbahanya ialah penggunaan bahan pewarna berbahaya seperti pewarna Merah K.3, Merah K.10, dan juga Jingga K.1 yang merupakan zat warna sintetis yang pada umumnya digunakan sebagai pewarna pada tekstil, zat warna kertas, dan tinta.
Zat warna ini merupakan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker dan salah satu zat warna Rhodamin B (Merah K.10) bisa menyebakan kerusakan pada hati.
Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan berhati-hati ketika membeli atau mempergunakan produk-produk kosmetik yang disinyalir mengandung salah satu zat kimia berbahaya tersebut.
Meski saat ini pihak badan POM telah menarik hampir semua produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya tersebut, namun kewaspadaan dan ketelitian tetap diperlukan untuk benar-benar memastikan apakah produk kosmetik yang akan Anda pakai sudah tergolong aman atau masih membahayakan.
Jangan sampai Anda mengharapkan hasil yang maksimal dari kosmetik yang digunakan tetapi yang terjadi justru malah kebalikannya sebagai akibat penggunaan bahan kimia berbahaya yang listnya sudah dibeberkan di atas.