Waspadai 11 Jenis Toksin Yang Tersimpan dalam Make Up Anda

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 


Bicara soal wanita, pasti tak bisa lepas diri dari make up dan perawatan tubuh. Celakanya, banyak produk make up ternyata juga mengandung toksin yang bisa cukup berbahaya. Sulit memang untuk hidup tanpa make up, tapi bukan berarti Anda tak bisa menjaga kesehatan namun tetap mengenakan make up.

Sama sederhananya dengan mengubah haluan pola makan menjadi lebih alami dan bebas toksin, maka Anda juga bisa memilih jenis make up sehat yang bebas toksin. Tapi tentu saja awalnya Anda perlu tahu apa saja kandungan make up yang tergolong sebagai toksin. Dari sini Anda bisa menilai apakah make up yang Anda gunakan sudah bebas toksin atau perlu diganti jadi yang lebih sehat.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Lalu apa saja kandungan toksin dalam make up? Berikut adalah 10 yang paling sering muncul dalam daftar kandungan komponen make up berdasar informasi The Food Revolution Network.

1. Phthalate

Senyawa ini merupakan jenis kimia toksin yang bekerja memengaruhi kinerja sistem endokrin, terutama pada sistem hormonal, yang nantinya bisa berdampak pada kesehatan fungsi seksual, kesehatan metabolisme, kestabilan mood, hingga masalah sistem saraf.

Sebuah studi dari The University of Maryland menunjukkan bagaimana senyawa phthalate akan memicu masalah pada sistem reproduksi dan memengaruhi masalah libido. Bahkan dikatakan pemakaian jangka panjang oleh pria dapat menyebabkan ketidaknormalan reproduktif serta berkurangnya produksi testosteron, juga penurunan kesuburan. Dugaan lain berkaitan dengan adanya peningkatan risiko endometriosis pada wanita dan kelahiran prematur pada ibu hamil.

Masalahnya, kebanyakan perusahaan menyamarkan keberadaan senyawa berbahaya ini dengan sebutan ‘fragrance’. Memang sifat senyawa ini mengikat aroma sehingga membuat make up beraroma enak. Jadi ada baiknya Anda menghindari jenis make up yang disertai dengan kandungan ‘fragrance’.

2. Lead

Senyawa ini lazim muncul pada jenis produk dengan warna kuat sebagai elemen penguat dan pengikat warna. Secara resmi produk ini dinyatakan berbahaya, bahkan tidak disarankan dimasukan dalam cat karena uapnya yang tersisa sekalipun juga tidak layak dihirup. Sayangnya sejumlah produk make up masih menggunakannya sebagai elemen pengikat warna.

Sedikit sulit menghindari lead, karena kadang kandungan lead ini datang dari warna yang dimasukkan dalam make up. Padahal FDA sudah menyatakan bahwa senyawa kimia ini merupakan jenis neurotoksin yang berbahaya bagi saraf pusat dan saraf tepi. Selain itu, ada kemungkinan pengaruh buruknya pada kesehatan ibu hamil serta perkembangan otak janin.

Jadi berhati-hatilah dengan jenis make up yang menggunakan pewarna kuat. Ada baiknya untuk memilih jenis make up dengan pewarna yang natural karena cenderung tidak mengandung lead.

3. Quaternium-15 dan Formaldehyde

Kedua jenis toksin dalam make up ini kadang diproduksi alami oleh sejumlah senyawa atau partikel yang ditambahkan dalam produk make up. Keduanya sudah dinyatakan sebagai karsinogen (pemicu kanker) oleh FDA dan International Agency for Research on Cancer.

Kedua zat ini biasa ditambahkan sebagai pengawet dan penahan gumpalan. Seperti pada maskara, celak mata, shadow cair, dan blush on cair. Anda sebaiknya sangat menghindari kedua kandungan toksin dalam make up ini karena sifatnya bisa menyebabkan kanker dan korotif.

Formaldehyde sendiri di pasaran kadang dimasukkan dalam bentuk turunannya, sehingga samar dan tidak disadari oleh konsumen. Adapun beberapa produk turunan dari senyawa Formaldehyde yang perlu diwaspadai antara lain: DMDM hydantoin, BHUT (butylated hydroxytoluene), Bronopol, diazolidinyl urea, sodium hydrozymethylglycinate, imidazolidinyl urea, juga methenamin.

4. PEG Compounds

Polyethylene glycols atau PEG adalah senyawa kimia toksin yang juga kerap ditambahkan dalam make up sebagai pengental dan pelembut. Dengan komposisinya yang mengandung petrolium, maka senyawa ini juga kerap mengandung senyawa karsinogen seperti ethylene oxide and 1,4-dioxane.

Keduanya merupakan jenis karsinogen yang berbahaya untuk fungsi saraf dan memicu kerusakan sel. Meski di satu sisi PEG membantu memudahkan nutrisi yang ditambahkan pada make up untuk terserap pada kulit, tapi PEG juga akan membantu toksin dalam make up ikut terserap dalam kulit.

5. Butylated (BHA dan BHT)

Anda dengan mudah menemukan kandungan BHA dan BHT dalam sejumlah jenis make up, mulai dari eye liner, blush on, shadow, lipstick, bahkan pelembab dan dasar bedak. Penggunaannya sangat luas, padahal sejumlah riset menemukan adanya pengaruh senyawa ini terhadap kesehatan sistem endokrin yang berkaitan langsung dengan sistem hormonal tubuh.

Sebuah senyawa yang bekerja memengaruhi kinerja endokrin bisa dikatakan cukup berbahaya karena masalah hormonal memiliki pengaruh luas dalam tubuh manusia, mulai dari masalah kesehatan reproduktif, metabolisme, kestabilan mood, dan kemampuan otak. Bahkan beberapa pakar melihat adanya kemampuan BHA dalam bekerja sebagaimana fungsi estrogen.

Sebaiknya Anda menghindari make up dengan kandungan Butylated. Gantilah dengan jenis make up yang lebih aman dengan kandungan senyawa alami atau berbahan vitamin E yang jauh lebih aman.

Ahli Herbal

Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!

WHATSAPP SEKARANG

6. Parabens

Senyawa parabens sangat lazim ditemukan dalam beragam jenis make up termasuk dalam jenis perawatan wajah, seperti pelembab dan krim malam. Senyawa ini sangat terkenal, karena bahkan brand terkenal sekali pun belum bisa sepenuhnya lepas dari parabens.

Di satu sisi parabens membantu menyehatkan permukaan kulit dan membantu meningkatkan daya serap nutrisi pada pelembab. Hanya saja parabens memiliki karakter menyerupai estrogen dan karenanya cukup rentan bagi wanita yang memiliki masalah keseimbngan hormonal. The European Commission on Endocrine Disruption juga memasukkannya dalam daftar senyawa yang dapat mengacaukan keseimbangan hormonal.

7. Octinoxate

Satu lagi senyawa kimiawi yang lazim ditambahkan pada jenis krim-krim perawatan kulit terutama untuk membantu mencerahkan kulit. Meski di satu sisi membantu menyehatkan permukaan kulit, senyawa ini ternyata bisa menyebabkan ketidak seimbangan hormonal.

Karenanya Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan jenis make up berkandungan senyawa ini. Dan bagi Anda yang sudah memiliki masalah dengan ketidakseimbangan hormonal, ada baiknya memilih make up yang bebas dari senyawa Octinoxate.

8. P-Phenylenediamine

Bicara soal toksin dalam make up, yang satu ini juga tidak boleh lupa masuk dalam daftar. Termasuk jenis materi coal atau materi arang. Memang di satu sisi ada manfaat anti toksin yang akan membantu kulit mengatasi paparan toksin pada permukaannya. Hanya saja ternyata senyawa ini juga sendirinya mengandung toksin.

Toksin dalam senyawa P-Phenylenediamine ini berpengaruh pada fungsi pernapasan. Ini karena dalam materinya terdapat partikel mikro yang merupakan jenis metal berat yang tentu saja berefek abrasi pada fungsi pernafasan.

9. Carbon

Satu lagi senyawa dalam beberapa jenis make up yang bersifat dua sisi mata uang. Carbon memberi efek warna hitam alami yang dianggap aman, bebas iritasi, dan membantu menyerap toksin. Hanya saja carbon sendiri bisa bekerja sebagai kasinogen ketika terhisap dalam pernafasan.

Sifatnya sama dengan karbon dari sisa pembakaran terhadap sistem pernafasan. Anda perlu mengenali nama lainnya seperti channel black, pigment black 6, pigment black 7, acetylene black, froflow, arogen, arotone, arovel, arrow, atlantic, dan black pearls.

10. Siloxanes atau methicone

Senyawa ini biasanya ditambahkan pada jenis krim lipstick, krim shadow dan krim blush on untuk membantu menjaga kualitas produk sekaligus membantunya tetap lembut ketika diaplikasikan pada kulit.

Hanya saja senyawa ini dapat mengganggu fungsi endokrin dan memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh, termasuk mengganggu fungsi reproduktif serta metabolisme.

11. Phenoxyethanol

Senyawa ini dikatakan sebagai pengganti dari senyawa parabens. Meski dianggap lebih aman dan lebih rendah efek alergi, bukan lantas bebas efek samping. Sampai saat ini sejumlah negara masih memasukkan senyawa ini dalam daftar hitam senyawa kimia berbahaya.

Kini Anda sudah mengenali apa saja toksin dalam make up yang lazim ditemukan. Dengan informasi ini Anda jadi bisa memilih mana make up sehat dan aman dipakai. Sayangnya, masih banyak sekali produk make up di pasaran yang tetap menggunakan bahan-bahan bahaya di atas meski dalam komposisi kecil.

Kadang Anda perlu merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan make up sehat yang bebas toksin. Adakah solusi bagi orang-orang yang kesulitan menemukan produk make up bebas toksin dengan harga?

Yang perlu Anda lakukan adalah menerapkan terapi alami untuk membantu Anda lebih bebas dari toksin. Anda bisa mulai dengan menjalankan perawatan alami seperti masker dengan menggunakan bahan-bahan alami yang bersifat anti oksidan.

Tambahkan dengan tonik buatan sendiri dari bahan-bahan alami yang akan melapisi kulit Anda dengan senyawa anti oksidan sebelum membubuhkan make up. Jangan lupa tambahkan asupan makanan yang sehat dan mengandung kekayaan anti oksidan serta vitamin untuk membantu melindungi diri dari dalam.

Tumpas Kanker, Tumor, Kista Mulai 30 Hari Tanpa Kemoterapi dan Pembedahan?!
Redakan Rasa Sakit Menahun Anda dengan 'Obat Pereda Nyeri' Alami Ini!
Pria Dewasa, Mau ‘Keras & Tahan Lama’ untuk Bahagiakan Pasangan Anda?

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}