Selama ini kita mengenal ada bahaya hipertensi yang bisa berakibat fatal seperti stroke. Yang kebanyakan orang pertanyakan adalah apa sebenarnya yang terjadi ketika seseorang mengalami stroke dan bagaimana hipertensi bisa memicu stroke. Kerusakan apa yang muncul karena hipertensi dan berakibat stroke?
Stroke pada dasarnya kerusakan sel dan sistem impuls saraf pada sel otak yang terjadi karena terputusnya suplai darah pada otak. Terputusnya suplai darah ini adalah ulah dari tekanan darah tinggi. Sebagaimana kita ketahui otak membutuhkan suplai oksigen dalam jumlah besar, bahkan 70% kebutuhan oksigen tubuh berada di sistem kerja otak. Sementara suplai oksigen menuju otak hanya datang dari darah, sehingga ketika suplai darah terputus otomatis kerja otak akan sangat terganggu.
Ketika suplai darah terhenti, otak tidak mendapat cukup asupan oksigen dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan sistem impuls saraf dalam bekerja. Inilah yang mematikan fungsi saraf dan munculah kematian sistem saraf motorik kasar maupun halus yang kemudian kita kenal dengan keluhan stroke. Namun kerusakan tak hanya berkaitan dengan motorik halus dan kasar, tetapi juga kemampuan berpikir dan ingatan.
Artinya ada kaitan erat antara kesehatan tekanan darah dengan kinerja otak. Juga artinya kerusakan otak akibat tekanan darah tinggi tidak bisa serta merta disebut stroke. Ada beberapa kerusakan yang terjadi pada otak sebagai akibat dari hipertensi berkepanjangan. Dan beberapa kerusakan tersebut bisa dikategorikan dalam beberapa kondisi berikut ini.
-
Demensia
Demensia kerap disamakan dengan kehilangan ingatan. Tetapi demensia memiliki keluhan berseri yang lebih serius karena otak memang kehilangan kemampuan untuk mengingat, merekam informasi dan kemampuan menerjemahkan penjelasan, bahkan kemampuan berkomunikasi. Jadi jelas lebih buruk dari amnesia.
Demensia terjadi ketika beberapa faktor, namun salah satunya adalah vaskular demensia, dimana terjadi penurunan suplai darah dan oksigen menuju otak yang menjadi pusat memori dalam jangka panjang sampai menyebabkan beberapa sel otak secara bertahap mengalami kematian. Biasanya demensia tidak terjadi mendadak seperti stroke, tetapi terjadi perlahan dan kadang tidak disadari pasien.
-
Keluhan Kognitif
Mereka dengan suplai darah menuju otak yang tidak terpenuhi akan cenderung mudah mengalami masalah yang kemudian dikenal secara awam dengan stuck head. Istilah ini berkaitan dengan kemampuan analisa masalah yang menurun, penurunan cara bicara hingga menjadi sulit untuk runut, wordphobia, kemampuan menerjemahkan dan memahami informasi, kemampuan memadukan beberapa gagasan dan kemampuan berpikir lain.
Biasanya keluhan ini akan terjadi ketika otak kognitif terkait kemampuan berpikir yang mengalami kekurangan suplai darah. Pada tahap lanjut kondisi ini akan menyebabkan alzheimer yang sulit diatasi.
-
Transient Ischemic Attack (TIA)
Bila beberapa Anda pernah mendengar keluhan stroke ringan, sebenarnya itu adalah bahasa awam untuk keluhan penyakit Transient Ischemic Attack (TIA) ini. TIA terjadi ketika sebuah bagian di otak yang berkaitan dengan sebuah sistem saraf motorik tertentu mengalami penurunan suplai darah.
Biasanya terjadi pada mereka dengan keluhan arterosclerosis atau aneuristik skala ringan atau menengah namun mendadak mengalami kenaikan tekanan darah yang berat sehingga menghentikan aliran darah ke otak secara sementara. Ketika tekanan darah berhasil diturunkan, darah kembali mengalir masuk menuju otak dan perlahan memulihkan kerusakan.
-
Kerusakan Sistem Saraf
arterosclerosis atau aneuristik juga bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf berkaitan dengan refleks atau sistem sensorik. Ini terjadi ketika bagian otak yang mengatur sistem sensorik dan refleksi mengalami penurunan suplai darah. Biasanya ini akan mempengaruhi sistem hormonal, sistem kerja beberapa organ refleksi, sistem organ pencernaan, sistem seksual, sistem penglihatan, sistem daya tahan tubuh, keseimbangan, dan lain sebagainya.
-
Stroke
Ada dua kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya stroke atau bisa dikatakan sebagai kematian fungsi sistem saraf otak. Pertama karena adanya darah yang terjebak dalam sistem pembuluh darah otak, tidak bisa keluar dari otak mengendap di dalamnya karena pembuluh darah yang keluar dari otak tersumbat. Atau justru terjadi ketika otak tidak mendapatkan suplai darah karena pembuluh darah menuju otak yang mengalami sumbatan.
Sumbatan dalam hal ini bisa terjadi karena arterosclerosis atau aneuristik yang pada tahap terapi masih mungkin untuk dipulihkan meski dengan prosentasi penyembuhan yang tidak tinggi. Namun sumbatan juga bisa terjadi karena pecahnya pembuluh darah yang sulit untuk diatasi lagi.
Mereka dengan keluhan stroke, biasanya kehilangan kemampuan motorik halus dan kasarnya, motorik pada wajah yang kacau atau malah kaku, kelumpuhan dan kematian sistem sensorik di area yang terserang sampai kemampuan untuk berkomunikasi dan keluhan kesadaran. Biasanya bersamaan dengan ini, terjadi pula kerusakan dalam kemampuan kognitif dan kemampuan memori meski dalam skala yang beragam.
Ternyata selain menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan memicu serangan jantung, ada bahaya hipertensi juga terhadap fungsi otak. Bukan sekedar stroke, tetapi berbagai keluhan kesehatan otak lain. Masih ada bahaya hipertensi lain terhadap kesehatan yang perlu dipahami dan bisa Anda baca di artikel selanjutnya: Waspadai Bahaya Hipertensi bagi Organ Tubuh.