Setiap orang tua dipastikan selalu menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya termasuk dalam hal kesehatannya. Terlebih seorang ibu, akan melakukan apapun untuk memberikan yang terbaik pada setiap anaknya.
Oleh sebab itu, salah satu penyakit yang mengincar sang anak yakni penyakit diabetes wajib menjadi perhatian setiap orang tua supaya anaknya tidak mengidap penyakit diabetes.
Pertanyaannya, apakah diabetes juga menyerang pada anak-anak? Selama ini, penyakit diabetes memang identik dengan penyakit para lanjut usia (lansia). Ada banyak faktor yang menjadi pemicu timbulnya diabetes pada seseorang seperti gaya hidup dan juga pola makan yang tidak sehat.
Namun, dewasa ini, diabetes ternyata juga rentan menyerang anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa tren anak-anak yang menderita diabetes mengalami peningkatan.
Adapun yang menyebabkan diabetes pada anak multi-faktor yang terutama dipengaruhi oleh gaya hidup, pola makan yang buruk, adanya riwayat diabetes dari keluarga, obesitas, dan lainnya.
Tingginya asupan gula pada makanan anak-anak disinyalir menjadi penyebab signifikan terjadinya diabetes pada anak. Lembaga kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan supaya gula yang diberikan kepada anak tidak lebih dari 10 persen dari total energi yang dikonsumsi.
Cari produk herbal untuk penyakit Anda? Ayo konsultasi gratis dengan ahli herbal DEHERBA.COM!
WHATSAPP SEKARANGMenurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia tahun 2004, anak usia 3-5 tahun seharusnya hanya mengonsumsi kurang dari 25 gram gula tambahan per harinya atau setara dengan 5 sendok teh. Sedangkan pada usia 4-6 tahun jumlahnya tidak melebihi 38 gram atau 8 sendok teh.
Tanda dan Gejala
Pada dasarnya gejala diabetes sering disebut dengan 3P yaitu polifagi atau banyak makan, polidipsi atau banyak minum, dan juga poliuri atau banyak kencing. Bagi orang tua yang melihat tanda-tanda tersebut pada anak-anaknya maka jangan dianggap wajar, namun patut diwaspadai. Dan berikut merupakan tanda dan gejala kalau anak menderita diabetes.
- Sering merasa lapar
Keadaan seringnya lapar pada anak disebabkan oleh tidak-adanya jumlah insulin yang cukup sehingga gula yang masuk ke dalam tubuh tidak akan bisa masuk ke dalam sel. Akibatnya, organ akan mengalami kehabisan energi dan memicu rasa lapar yang berlebih. - Adanya peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil
Kondisi demikian terjadi karena kelebihan gula dalam aliran darah anak yang membuat cairan ditarik ke jaringan. Hal tersebut kemungkinan besar akan membuat anak sering merasakan haus. Akibatnya, anak akan banyak minum dan bisa berimplikasi pada intensitas buang kecil yang lebih sering. - Mudah lelah dan lesu
Hal tersebut terjadi karena sel-sel pada anak sangat minim asupan gula. - Penglihatannya kabur
Kalau gula darah anak terlalu tinggi, maka cairan dapat ditarik dari lensa mata sehingga akan menyebabkan kemampuan anak untuk bisa fokus menurun drastis.
Hal yang terpenting untuk menjauhkan anak Anda dari penyakit diabetes ialah pencegahan dan pengendalian. Pada dasarnya, ada banyak cara untuk menjaga supaya buah hati kesayangan Anda itu tidak terjangkit penyakit diabetes yakni:
- Berusaha mempertahankan berat badan anak yang sehat dan dianjurkan untuk tidak terlalu gemuk.
- Dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur atau anak diberikan pengertian untuk aktif secara fisik.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara rutin untuk mendiagnosa lebih dini kalau anak mengidap suatu penyakit tertentu, termasuk diabetes.
- Memberikan makanan yang sehat, rendah lemak, dan rendah gula.
- Memberikan konsumsi buah dan sayur yang cukup karena didalamnya terkandung banyak nutrisi dan antioksidan.
- Mengurangi makanan yang manis-manis seperti gula dan permen.
- Memperbanyak memberikan susu rendah lemak dan juga makanan berserat.
- Memonitor tekanan darah dan gula darah pada anak secara berkala.
Tips-tips pencegahan di atas harus Anda lakukan untuk menjamin anak Anda terbebas dari penyakit diabetes. Memberikan pengawasan dan pengarahan kepada anak secara konsisten memang bukanlah pekerjaan mudah karena selalu ada saja ruang dimana sang anak luput dari perhatian kedua orangtuanya, ketika main misalnya. Namun, hal tersebut perlu terus dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan anak terkena penyakit diabetes.