Minum susu sebelum tidur merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan oleh anak-anak, bahkan orang dewasa pun kerap kali melakukannya dan masih menyukainya. Ya, terlebih jika cuaca cukup dingin atau mungkin hujan sedang berlangsung, memang minum susu hangat bisa jadi nikmat untuk dilakukan sebelum tidur. Tapi, sayangnya rasa nikmat ini tidak berlangsung lama. Pada saat minum susu, Anda memang merasa nyaman seraya susu hangat mengalir masuk kedalam kerongkongan dan menghangatkan lambung, kemudian sekitar perut Anda, bisa jadi Anda tersenyum.
Setelah itu, biasanya timbul rasa ngantuk yang membuat Anda ingin segera tidur. Tampaknya memang menyenangkan, namun ini dapat berakibat fatal, mengapa? Susu yang sudah bersemayam di perut Anda dapat mengalir kembali dan menghalangi jalur pernapasan Anda, hal yang sama juga terjadi pada saat Anda makan malam sesaat menjelang tidur. Jika orang dewasa dapat mengalami hal ini bagaimana dengan anak-anak yang lebih cepat tidur? Bayangkan jika sang buah hati baru selesai makan jam 6 sore? Biasanya anak-anak tidur lebih awal, berkisar antara 1 hingga 2 jam kemudian.
Apa yang terjadi selanjutnya sama dengan yang digambarkan pada awal paragraf dalam artikel ini. Ia bisa mengalami ketidakteraturan sewaktu bernapas, terkadang napas seolah terhenti dan saat ia mencoba menarik napas panjang, ia malah menghirup susu yang mengalir keluar. Mengerikan bukan? Jika ini terjadi, tentu sang buah hati dapat mengalami alergi yang menjadi penyebab asma pada anak-anak. Bagaimana ini dibuktikan? Berdasarkan pengamatan pada pasien, Dr. Hiromi Shinya menyimpulkan adanya keterkaitan antara pemberian susu sebelum tidur dengan penyakit asma.
Lalu, bagaimana caranya agar sang buah hati tidak mengalami asma? Peningkatan asma pada anak dapat dicegah dengan menghindari pemberian susu ‘sesaat’ menjelang tidur, berikan waktu agar semua makanan dan minuman yang diberikan tecerna dengan baik. Atau dengan kata lain mengosongkan perut sebelum tidur pada malam hari. Anda bisa jadi khawatir bagaimana jika sang anak merasa lapar? Jika tidak boleh makan malam, apa yang harus saya berikan? Tenang, Anda tak perlu panik, pemberian makanan bisa diberikan hanya saja jika menu yang disuguhkan memenuhi persyaratan tertentu.
Menu makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung enzim dengan porsi yang tidak terlalu banyak, misalnya buah-buahan. Pemberian makan juga perlu diperhatikan, untuk menu makanan ini sang buah hati juga tidak boleh segera tidur, ia harus mebiarkan makanan yang ditelannya tercerna hingga 1 jam kemudian. Karena makanan yang dikonsumsi mengandung enzim tentu proses mencerna makanan dapat lebih cepat, masuknya makanan dari lambung menuju usus hanya terjadi dalam periode 40 menit saja. Menakjubkan bukan? Hanya ingat, jangan segera tidur!